EKSKOKLEASI KISTA RAHANG
a. Definisi
Suatu tindakan pengerokan mukosa dinding kista disertai pencabutan gigi yang bersangkutan, pembuangan dinding kista yang menonjol.
b. Ruang lingkup
Kista odontogenik adalah kista non neoplastik pada mandibula atau maksila, yaitu kista radikuler bila akar gigi menghadap kista, dan kista folikuler bila mahkota gigi menghadap kista
c. Indikasi operasi
Semua kista folikuler dan radikuler
d. Kontra indikasi Operasi
Ko morbiditas berat
e. Diagnosis Banding
Ameblastoma unilokuler
f. Pemeriksaan penunjang
Foto mandibula (Eisler, Panoramik, Hap ) foto maksila ( Waters, Hap) tergantung lokasi
Teknik Operasi
Menjelang operasi:
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai penyakitnya, tindakan operasi serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi.(informed consent).Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi termasuk benang, drain Redon dilakukan sehari sebelum operasi.
Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi .
Penderita mandi, cuci rambut dan membersihkan badan menggunakan obat antiseptik terutama daerah wajah dan rambut dekat lapangan operasi, cukur rambut dekat lapangan operasi, cambang- kumis .
Antibiotika profilaksis Cefazolin atau Clindamycin kombinasi dengan Garamycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.
Tahapan operasi :
Narkose, intubasi nasotrakheal, selang intubasi difiksasi ke dahi penderita.
Posisi pasien terlentang, dengan bantalan donat di kepala.
Insisi bukogingival daerah kista pada daerah prominen.
Insisi diperdalam sampai mencapai dinding kista dibuat flap mukosa secukupnya, sebagian dinding kista dieksisi bentuk elips. Mukosa yang melapisi permukaan dalam kista dikerok bersih dan dibuang.
Lakukan ekstraksi gigi yang menempel atau masuk dalam kista.
Pasang tampon dengan pita kasa kedalam rongga kista, tampon difiksasi pada mukosa menggunakan sutera 3.0, selanjutnya luka operasi mukosa dijahit dengan dexon atau vicryl 3.0 secara simpul.
Komplikasi Operasi
Komplikasi dini paska operasi
Hematoma, akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan dehisensi luka. Kontrol perdarahan yang baik dan pemasangan tampon akan mengurangi resiko terjadinya hematoma
Infeksi, diminimalkan dengan menghindari penumpukan cairan, dengan pemasangan tampon. Perencanaan operasi dan teknik pembedahan yang baik juga memegang peranan dalam mengontrol infeksi di samping penggunaan antibiotika profilaksis.
Mortalitas
Mortalitas rendah
Perawatan Paska bedah
- Pemberian cairan intravena adekuat.
- Antibiotik profilaksis diteruskan sampai 3 hari pasca bedah
- Puasa 2 hari.
- Kumur dengan larutan antiseptik.
- Tampon dilepas hari ke 3
Follow-Up
Kontrol tiap 3 bulan selama 1 tahun
Tinggalkan komentar